Senin, 13 Oktober 2014


Pemulung Pesisir

 Terserah kawan, kau sebut ini cerpen, dongeng, rangkaian kata yang tak bertepi, kau bebas menamainya, tak ada paksaan atau diskriminasi sedikitpun dariku.
Sebut saja namaku jenar, hanya itu tidak ada tambahan ahmad, abdul, micheal, atau apalah karena memang hanya itu.
Aku pun tidak tahu mengapa simbok memberiku nama itu padaku, mungkin karena dia ngefans sama pangeran mahesa jenar yang gagah berani itu. Atau juga karena syeh siti jenar yang terkenal dengan kemisteriusan tentang ajarannya. Entahlah, soalnya dia tidak pernah cerita  dan aku malas menanyakan hal sepele seperti itu.